Rabu, 04 Januari 2012

Tutorial Excel 2007 Penggunaan Pivot Table

Pivot table digunakan untuk melakukan rekapan perhitungan berdasar data yang ada.

Contoh Soal
Silahkan anda mengetikkan data berikut


Kalau anda ditanya berapa pengeluaran jumlah pengeluaran tiap bulan bagaimana anda menyelesaikannya? Contoh lain berapa pengeluaran per jenis aktivitas selama satu tahun, berapa beban kerja penanggung jawab per bulan dan lain lain. Nah disinilah fungsi pivot table akan digunakan. Apalagi kalau jumlah datanya sangat banyak, ribuan data, maka fungsi pivot tabel akan sangat berguna bagi anda.
Penggunaan Pivot Table
Untuk menggunakan pivot table caranya silahkan klik menu insert à pivot table seperti pada gambar berikut

Setelah anda mengklik pivot tabel akan muncul tampilan

Klik Select a table or range, klik dibawah kanannya, kemudian sorot data yang ingin dibuat pivot table seperti pada gambar berikut

Kemudian pilih lokasi hasil pivot table di existing worksheet seperti pada gambar berikut

Lalu klik OK. Kalau tahap anda benar, maka akan muncul menu pivot tabel seperti pada gambar berikut


Untuk membuat pengeluaran per bulan, anda cukup memasukkan bulan di row label dan nilai di value,

Perhatikan, pivot tabel sudah menghitungkan untuk anda jumlah pengeluaran tiap bulan
Kalau kombinasi misalnya pengeluaran per bulan per jenis aktivitas, maka anda tinggal memasukkan jenis aktivitas di column labels seperti pada gambar berikut

Untuk merapikan hasil, gunakan format cell. Berikut contoh hasil perhitungan yang sudah dirapikan

FUNGSI VLOOKUP dan HLOOKUP


Rumus fungsi ini digunakan untuk mencari nilai berdasarkan tabel ketentuan.
VLOOKUP : mencari nilai, dimana tabel ketentuannya beberbentuk vertical (datanya tersusun kebawah)
HLOOKUP : mencari nilai, dimana tabel ketentuannya beberbentuk horizontal (datanya tersusun mendatar)

2. Rumus Vlookup
= VLOOKUP(sel yang diuji, tabel ketentuan, nomor index kolom)
Contoh Soal 1


Langkah pengisian Nama Barang
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel C6
2. Ketikkan rumusnya :
   =VLOOKUP(B6,$B$16:$C$18,2)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir
Contoh Soal 2


Langkah pengisian Harga Satuan
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel D6
2. Ketikkan rumusnya :
    =VLOOKUP(B6,$B$16:$D$18,3)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir


2. Rumus Hlookup 
= HLOOKUP(sel yang diuji, tabel ketentuan, nomor index baris)
Contoh Soal 1

Langkah pengisian Nama Barang
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel C6
2. Ketikkan rumusnya :
   =HLOOKUP(B6,$B$15:$E$16,2)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir
Contoh Soal 2

Langkah pengisian Harga Satuan
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel D6
2. Ketikkan rumusnya :
   =HLOOKUP(B6,$B$15:$E$17,3)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir

Perbandingan File sistem Windows (FAT32 DAN NTFS) Dan File sistem Linux ( Ext2, Ext3, Swap, ReiserFS )

Perbandingan File Sistem Windows (FAT32 dan NTFS)

 

Kinerja dan kemampuan FAT 32 NTFS Kesimpulan
Kecepatan akses Pada FAT32, proses pengaksesan file akan jauh lebih lambat jika file terfragmentasi dan bagian-bagiannya tersebar berjauhan dalam disk.
Dalam pencarian free cluster, FAT melakukan pemeriksaan pada tabel FAT untuk menemukan free cluster
NTFS dapat mengakses file dengan cepat karena NTFS menyimpan data atribut dalam MFT, namun jika file terfragmentasi menjadi banyak bagian, maka perpindahan head dari disk akan memperlambat pengaksesan.

Pada NTFS satu cluster direpresentasikan dengan 1 bit, sehingga NTFS membutuhkan waktu yang jauh lebih sedikit untuk menemukan free space dibandingkan dengan FAT32.
Secara umum NTFS mempunyai kecepatan akses file yang lebih baik daripada FAT32.
Ukuran partisi dan banyak file FAT32 mempunyai ukuran maksimum file sebesar 4 gigabytes.
FAT32 mempunyai batas maksimum jumlah cluster sebanyak 268.435.456 cluster dalam satu partisi,
NTFS memiliki ukuran maksimum file yang hampir tidak terbatas, terbatas sampai sebesar ukuran partisi
NTFS jumlah cluster maksimumnya hampir tidak terbatas.
Struktur direktori NTFS lebih efektif
kecepatan NTFS jauh lebih cepat
kecepatan NTFS jauh lebih cepat daripada FAT32.
Keamanan Data FAT32 tidak memiliki metode untuk melakukan perbaikan dan pemulihan data, sehingga sistem ini rentan terhadap kerusakan. NTFS memiliki built-in security, yang memungkinkan untuk mengatur permission dari masing-masing file maupun direktori. NTFS sangat baik untuk komputer yang berbasis network.
Daya tahan FAT32 tidak memiliki metode untuk melakukan perbaikan dan pemulihan data, sehingga sistem ini rentan terhadap kerusakan. NTFS menggunakan standart transaction logging, sehingga pemulihan terhadap kesalahan yang tidak diinginkan dapat dilakukan dengan mudah. NTFS lebih unggul dari FAT32 dalam hal daya tahan dan keamanan data.
Efisiensi penggunaan disk space Penggunaan disk space pada FAT 32 lebih boros Penggunaan disk space pada NTFS lebih hemat karena NTFS menggunakan ukuran cluster yang lebih kecil. Ukuran cluster yang kecil membuat disk space yang terbuang lebih sedikit.
Kecocokan dengan file sistem lain Partisi yang menggunakan FAT32 dapat diakses oleh partisi lain baik yang menggunakan FAT32 maupun NTFS. Pertisi yang menggunakan NTFS hanya dapat diakses oleh partisi lain yang juga menggunakan NTFS.
Partisi yang menggunakan NTFS tidak dapat dibaca oleh partisi yang menggunakan FAT.
FAT32 lebih compatible, baik dengan FAT32 sendiri maupun NTFS.


PERBANDINGAN FILE SISTEM LINUX ( Ext2, Ext3, Swap, ReiserFS )
Ext2 Ext3 Swap ReiserFS
1.Ext 2 memiliki konsep block, inode, dan directory. Serta memiliki ruang kosong untuk Access Control Lists (ACLs), fragment, undeletion, dan compression walaupun fungsi-fungsi tersebut belum diimplementasikan (terdapat melalui patch terpisah).
2.Ext2 memiliki banyak kemiripan dengan filesystem asli Unix.
3.File system ini juga di implementasikan di sistem operasi lain seperti: NetBSD, FreeBSD, GNU HURD, Windows 95/98/NT, OS/2, dan RISC OS.
1.EXT3 file sistem EXT3 adalah peningkatan dari EXT2 file sistem.
2. Mudah dilakukan migrasiKita dapat berpindah dari EXT2 ke sistem EXT3 tanpa melakukan format ulang
3. KecepatanDaripada menulis data lebih dari sekali, EXT3 mempunyai throughput yang lebih besar daripada EXT2 karena EXT3 memaksimalkan pergerakan head hard disk. Kita bisa memilih tiga jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data tidak terjamin.
4. Integritas dataEXT3 menjamin adanya integritas data setelah terjadi kerusakan atau “unclean shutdown”. EXT3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.
5. . EXT3 hanya dicek bila ada kerusakan hardware seperti kerusakan hard disk, tetapi kejadian ini sangat jarang
1.Swap bukan bagian dari file system Linux, melainkan partisi yang dibuat pada hard disk dan digunakan sebagai virtual memory.
2.Swap digunakan apabila (memory fisik) yang ada pada komputer telah digunakan secara maksimun, maka swap akan digunakan untuk menampung memori tambahan.
3.Swap tidak boleh digunakan untuk data.
4. untuk partisi swap dibuat 2x dari memory computer, jadi misalnya ram komputer 512 mb maka swapnya harus dibuat 1GB atau 1024mb.
1.Reiser file sistem memiliki jurnal yang cepat. Ciri-cirinya mirip EXT3 file sistem.
2.Reiser file sistem dibuat berdasarkan balance tree yang cepat. Balance tree unggul dalam hal kinerja, dengan algoritma yang lebih rumit.
3.Reiser file sistem lebih efisien dalam pemenfaatan ruang disk. Jika kita menulis file 100 bytes, hanya ditempatkan dalam satu blok. Sementara file sistem lain menempatkannya dalam 100 blok.
4.Reiser file sistem tidak memiliki pengalokasian yang tetap untuk inode.
5.Resier file sistem dapat menghemat disk sampai dengan 6%.
 

Selasa, 03 Januari 2012

Tutorial Sharing Data dalm Jaringan LAN


Berbagi Data Dalam Jaringan Local
ada beberapa cara yang harus dilakukan untuk dapat membagi data kedalam jaringan.
  1. komputer harus terhubung dalam jaringan
  2. usahakan dalam 1 network address, untuk merubah IP address dapat dilakukan dengan cara :
    1. click kanan pada icon “Local Area Network” pada icon tray
    2. pilih Status
    3. pilih Properties
    4. pada Tab General pilih “Internet Protocol” (TCP/IP)
    5. pilih Properties
    6. pilih “Use The Following Ip Address” untuk masukan Ip Address secara manual.
    7. masukan Ip Address dengan network address yang sama, Ex :
      • IP address : 192.168.1.0 – 192.168.1.255
      • dari range Ip address diatas,
        • Network address-nya = 192.168.1.255
        • dengan netmask /prefix = 255.255.255.0 / 24
  3. samakan workgroup dengan cara :
o    click kanan pada icon My Computer
o    Pilih Properties
o    Pilih Tab Computer Name
o    Pilih Change (“to rename this computer or join a domain“)
o    Restart Computer
                        share Folder / data dengan cara :
0.      click kanan pada folder yang akan di share dalam system
1.      pilih ” Sharing And Security
2.      pilih ” Shared this folder on the network
3.      bila user dari computer lain tidak di kehendaki untuk melakukan perubahan data dalam folder maka,
§  pilihan “Allow Network User to Change My Files” abaikan saja
§  kemudian pilih Apply / Ok
4.      bila yang akan di share dalam system adalah drive, maka :
§  click kanan pada drive yang akan di share dalam system
§  system akan meminta konfirmasi apakah drive tersebut akan dishare dalam system
§  pilih ” If you understand the risk but still want to share the root of the drive, click here
§  kemudian, pilih “ Sharing And Security ”
§  pilih “ Shared this folder on the network ”
§  bila user dari computer lain di kehendaki untuk melakukan perubahan data dalam drive maka,
§  pilih “Allow Network User to Change My Files
§  kemudian pilih Apply / Ok.

Tutorial Jaringan Peer to Peer


Membuat Jaringan Peer to Peer (P2P)
J aringan komputer Peer to Peer (PC to PC) adalah jaringan komputer yang hanya menghubungkan dua komputer dimana kedua komputer bisa menjadi server maupun client, jadi tidak ada perbedaan antara client dan server. Dalam pemasangan jaringan peer to peer anda tidak perlu memakai hub karena dalam tipe jaringan dua komputer (PC to PC) ini dapat langsung dihubungkan dengan 1 kabel UTP.
Sebagai catatan untuk membuat jaringan komputer peer to peer kabel UTP yang dibuat harus dengan Crossover / Crossline karena jika menggunakan Straight Through kabel LAN dianggap tidak terkoneksi (a network cable is unplugged) kecuali jika Ethernet atau LAN Card yang anda gunakan sudah support dengan straight through.
Untuk membuat kabel jaringan Crossover / Crossline sebagai berikut :
Siapkan alat-alat yang dibutuhkan :

a. Kabel UTP
b. Konektor RJ-45
RJ 45 Membuat Jaringan Peer to Peer (PC to PC)



c. Crimping Tool
crimping Membuat Jaringan Peer to Peer (PC to PC)

d. LAN Tester
LAN+Tester Membuat Jaringan Peer to Peer (PC to PC)

Perlu anda ketahui bahwa kabel UTP memiliki 4 pasang kabel kecil di dalamnya yang memiliki warna berbeda. 4 pasang kabel itu adalah :
Pasangan 1 : Putih/Biru dan Biru,
Pasangan 2 : Putih/Oranye dan Orange,
Pasangan 3 : Putih/Hijau dan Hijau,
Pasangan 4 : Putih/Coklat dan Coklat
Proses pembuatan :
crossover2 Membuat Jaringan Peer to Peer (PC to PC) 

Pin 1 : Putih/Hijau
Pin 2 : Hijau
Pin 3 : Putih/Oranye
Pin 4 : Biru
Pin 5 : Putih/Biru
Pin 6 : Oranye
Pin 7 : Putih/Coklat
Pin 8 : Coklat



Urutan pemasangan : Salah satu sisi kabel dibuat sesuai dengan standar “Straight Through”, sedangkan sisi kabel lainnya, dilakukan “Cross-Over”, yaitu :
Harap diingat bahwa yang dibuat crossover hanya salah satu sisi kabel saja.
Langkah-langkah pemasangan kabel UTP pada konektor RJ45 :
1. Kupas jaket dari kabel UTP dengan menggunakan crimping tool atau alat pengupas kabel khusus.
crimping+tool Membuat Jaringan Peer to Peer (PC to PC)
2. Pisahkan empat lilitan kabel UTP menjadi delapan bagian, setelah itu luruskan tiap-tiap kabel agar dapat mudah dipotong.
UTP Membuat Jaringan Peer to Peer (PC to PC)



3. Susunlah urutan warna sesuai dengan konfigurasi crossover dan sesuaikan ujung kabel yang akan dipotong dengan konektor yang akan dipasang.
UTP3 Membuat Jaringan Peer to Peer (PC to PC)
4. Gunakan tang pemotong atau crimping tools, potonglah ujung kabel secara rata agar kabel mudah dimasukan ke lubang konektor.
crimping+tool.2 Membuat Jaringan Peer to Peer (PC to PC)
5. Masukkan ujung kabel yang telah dipotong ke lubang konektor RJ-45 secara bersamaan, kemudian jepit konektor dengan menggunakan crimping tool agar konektor terkunci.
crimping+tool3 Membuat Jaringan Peer to Peer (PC to PC)
6. Lakukan tes dengan LAN Tester, jika semua lampu indikator menyala berarti semua bagian kabel sudah terpasang dengan benar.
Setelah pembuatan kabel crossover selesai silahkan hubungkan ke kedua komputer, lalu setting masing-masing IP komputer dengan cara :
Buka network connection (dari windows explorer klik kanan My Network Places -> Properties).
Klik kanan Local Area Connection, lalu pilih Properties -> Double klik Internet Protocol (TCP/IP).
              
IP Address komputer 1 : 172.114.202.7 – Subnet Mask 255.255.255.0
IP Address komputer 2 : 172.114.202.8 – Subnet Mask 255.255.255.0                          
Anda dapat melakukan ping terhadap komputer 2 melalui komputer 1 di DOS lewat Start -> Run -> ketik ping 172.114.202.7
Jika komputer 2 ingin melakukan ping komputer 1 caranya sama tinggal ganti dengan IP address komputer 1.
Ping ini fungsinya untuk mengetahui berhasil tidaknya transfer data dari jaringan peer to peer yang telah kita buat tadi.
Selain ping komputer 1 bisa membuka komputer 2 secara langsung di address bar windows explorer dengan mengetikan \\172.114.202. begitupun sebaliknya.
Oke proses Membuat Jaringan Peer to Peer (PC to PC) selesai sampai di sini.
((..........SELAMAT MENCOBA..........))

Template by:

Free Blog Templates